1300 Santri Al-Muhajirin Kampus Pusat Memeriahkan Lomba Baca Kitab Kuning

Dalam rangka menyambut bulan Muharram, Al-Muhajirin menyelenggarakan perlombaan bernama PESBUQ (Pekan Musabaqah Qiroatul Kutub). PESBUQ sudah ada sebelum MQK (Musabaqoh Qiroatil Kutub) yang dikelola kemeneag. PESBUQ merupakan agenda rutin tahunan yang selalu digelar setiap bulan Muharram. Perlombaan ini digelar untuk memeriahkan tahun baru hijriah. Hal yang membuat lebih spesial di tahun ini apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu kegiatan ini juga bertepatan dengan peringatan kemerdekaan republik Indonesia yang ke-77. Kegiatan ini mengusung tema Menuju Generasi Emas dengan Penguasaan Kitab Turots. Dalam sambutannya pada pembukaan acara PESBUQ, Syaikhuna Dr. K.H. Abun Bunyamin, M.A. menyampaikan bahwa santri yang mampu membaca kitab berarti siap untuk menjadi pimpinan pondok pesantren di masa depan. Kegiatan ini berlangsung selama satu pekan terhitung tanggal 03 s.d. 08 Agustus 2022 atau 05 s.d. 10 Muharram 1444. Dalam kegiatan PESBUQ ini digelar 28 macam mata lomba. Syaikhuna bersama Ibu Ketua Yayasan Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd. membuka acara ini dengan memukul gong sekaligus sebagai tanda perlombaan dimulai.
Peserta yang berlomba merupakan perwakilan dari kelas Durusul Lail & Durusun Nahar. Bapak Fikri Irfan Fauzan, S.Ag. selaku ketua panitia menyampaikan dalam kegiatan ini merupakan hajat besar yang rutin diselenggarakan setiap tahun untuk memeriahkan dan menyambut tahun baru Islam 1444 H. Ada beberapa kategori kitab yang dilombakan, yaitu dari Safinah sampai Fathul Mu’in, dari Nadzoman ‘Akidah sampai Jauharut Tauhid, dari Jurumiyah sampai Alfiyah, hifzul mutun (hapalan kitab), seni nadzom, syair, syarhil kitab, Olimpiade Nahwu Shorof (ONS) dan cerdas cermat. Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah mengekspresikan kebanggaan bahwa acara PESBUQ ini menjadi kekhasan yang hanya dimiliki oleh kampus pusat. Beliau juga berpesan agar mendekat kepada Ulama salaf dengan mengusai ilmu-ilmu agama yang diajarkan lewat kitab kuning. Membaca kitab kuning menjadi cara untuk dekat dengan para ulama salaf yang lebih dekat kepada Rasulullah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *